Tentu saja ini adalah mitos. Tapi masyarakat Jawa memang kental dengan yang namanya mitos alias gugon tuhon ini. Nah dalam peristiwa meletusnya gunung Merapi, kembali mitos ini mencuat ke permukaan. Apalagi kemudian sosok fenomenal Mbah Maridjan menjadi korban dalam letusan kali ini.
Makhluk halus yang dipercaya masyarakat adalah penunggu Gunung Merapi yang tentu saja juga dipercaya berpengaruh dalam peristiwa-peristiwa bencana letusannya. Semua silahkan diikuti dibawah ini penjelasannya.
Eyang Merapi
Penduduk setempat mengatakan Eyang Merapi sebagai penunggunya. Tapi siapakah sebenarnya Eyang Merapi itu? Menurut mbah Maridjan, Eyang Merapi adalah seorang raja sekaligus tokoh utama yang menjadi pimpinan seluruh lelembut penghuni Merapi.
Eyang Sapu Jagad
Tokoh kedua yang keberadaannya juga masyarakat setempat adalah Eyang Sapu Jagad. Penunggu kawah Merapi inilah yang memegang kunci meledak atau tidaknya gunung tersebut. Makanya, demi menjaga kemarahannya, setiap tahun sekali Kraton Jogjakarta menyelenggarakan ritual labuhan yang dipersembahkan kepadanya, termasuk kedua stafnya yakni Kyai Grinjing Wesi dan Kyai Grinjing Kawat.
Eyang Megantara
Tokoh ketiga adalah Eyang Megantara. Pemuka dedemit yang berdiam diri di puncak Merapi ini memiliki kewenangan mengendalikan cuaca dan mengawasi sekitar kawasan Merapi. Tidak banyak penjelasan tentang tokoh ketiga dari Penunggu Gunung Merapi ini.
Nyi Gadung Melati
Tokoh keempat adalah Nyi Gadung Melati, dia pemimpin dedemit wanita dengan ratusan pasukannya yang rata-rata berwajah manis serta berseragam busana warna hijau pupus pisang. Tugas pokoknya adalah menjaga kesuburan tanaman gunung.
Makhluk halus yang dipercaya masyarakat adalah penunggu Gunung Merapi yang tentu saja juga dipercaya berpengaruh dalam peristiwa-peristiwa bencana letusannya. Semua silahkan diikuti dibawah ini penjelasannya.
Eyang Merapi
Penduduk setempat mengatakan Eyang Merapi sebagai penunggunya. Tapi siapakah sebenarnya Eyang Merapi itu? Menurut mbah Maridjan, Eyang Merapi adalah seorang raja sekaligus tokoh utama yang menjadi pimpinan seluruh lelembut penghuni Merapi.
Eyang Sapu Jagad
Tokoh kedua yang keberadaannya juga masyarakat setempat adalah Eyang Sapu Jagad. Penunggu kawah Merapi inilah yang memegang kunci meledak atau tidaknya gunung tersebut. Makanya, demi menjaga kemarahannya, setiap tahun sekali Kraton Jogjakarta menyelenggarakan ritual labuhan yang dipersembahkan kepadanya, termasuk kedua stafnya yakni Kyai Grinjing Wesi dan Kyai Grinjing Kawat.
Eyang Megantara
Tokoh ketiga adalah Eyang Megantara. Pemuka dedemit yang berdiam diri di puncak Merapi ini memiliki kewenangan mengendalikan cuaca dan mengawasi sekitar kawasan Merapi. Tidak banyak penjelasan tentang tokoh ketiga dari Penunggu Gunung Merapi ini.
Nyi Gadung Melati
Tokoh keempat adalah Nyi Gadung Melati, dia pemimpin dedemit wanita dengan ratusan pasukannya yang rata-rata berwajah manis serta berseragam busana warna hijau pupus pisang. Tugas pokoknya adalah menjaga kesuburan tanaman gunung.